Slamet: Fungsi Hutan Bukan Hanya untuk ‘Carbon Sink’

05-11-2021 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI Slamet. Foto: Dok/Man

 

Anggota Komisi IV DPR RI Slamet mengingatkan bahwa fungsi hutan bukan hanya sebagai Carbon Sink (penyerap karbon) dari atmosfer dalam rangka menurunkan suhu bumi, tapi hutan adalah habitat makhluk hutan, flora dan fauna yang menyusun ekosistem dunia menjadi seimbang. 

 

"Jika hutan hanya dianggap sebagai Carbon Sink maka yang terjadi adalah hutan digunduli (deforestasi) lalu ditukar dengan penanaman mangrove. Lalu semua flora dan fauna langka Indonesia beserta ekosistemnya musnah dan kita tidak tau bencana kemanusiaan apa yang akan terjadi. Sudah jelas kebanjiran akan melanda daerah sekitarnya karena tak ada lagi pohon-pohon besar penyerap air," ujar Slamet dalam keterangannya, Jumat (5/11/2021).

 

Dikatakannya, sepanjang hutan yang hilang akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla), tidak kembali menjadi hutan. Itu merupakan indikasi pemerintah terlibat atas deforestasi yang terjadi. Pemerintah bertanggungjawab untuk merinci dan mengembalikan seluruh flora dan fauna yang musnah akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) besar-besaran sebelumnya.

 

Menurut Slamet, pembangunan perkebunan kelapa sawit di atas lahan bekas karhutla jelas memperlihatkan arah pembakaran hutan. Jika perkebunan kelapa sawit mendatangkan keuntungan besar lalu kenapa pekerja perkebunan kelapa sawit jauh dari kondisi sejahtera. Jika penanaman mangrove yang menguras APBN  dapat menghasilkan devisa Carbon Credit lalu kenapa pemerintah memunculkan Carbon Tax.

 

Ia menegaskan, Carbon Net Sink (penyerapan karbon bersih) bukan berarti Zero deforestasi (penghentian penggundulan hutan), tapi harap dicatat itu juga bukan berarti mensubstitusi hutan yang sudah ada dengan rehabilitasi hutan mangrove dengan dalih memiliki nilai karbon yang sama. "Jelas itu tidak sepadan dan kami akan melawan paradigma menteri LHK yang keliru ini," tegasnya.

 

Seperti diketahui, pernyataan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar yang akan tetap melanjutkan deforestasi (penggundulan hutan) demi pembangunan. Hal ini kontra produktif dengan pernyataan Presiden Jokowi yang membanggakan turunnya laju deforestasi melalui turunnya kasus karhutla dan rehabilitasi hutan mangrove besar-besaran sebagai Carbon Net Sink. (dep/es)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...